Sejarah perlawanan rakyat Banyuwangi

http://www.harypr.com/kajian21.php

Setelah membaca situs di atas, aku jadi kangen pada kota kelahiranku, Banyuwangi. Selain itu aku juga bangga menjadi warga Banyuwangi. Situs di atas menceritakan peristiwa "Puputan Bayu" yang mingkin cerita ini sudah tidak populer di kalangan masyarakat banyuwangi sendiri apalagi di kalangan pemuda. Diceritakan di sini bagaimana masyarakat Banyuwangi saat itu mempertahankan tanah kelahirannya dari tangan VOC. Bahkan dikatakan juga bahwa perlawanan ini merupakan perlawanan paling brutal yang dialami kompeni di pulau Jawa setelah perjanjian Giyanti. VOC sendiri telah berusaha meredam perlawanan ini namun berkali-kali gagal dan mereka juga harus merogoh kocek agak dalam untuk membiayai pertempuran ini disamping harus kehilangan banyak kehilangan serdadunya.

Pejuang-pejuang Banyuwangi yang waktu itu bertahan di daerah Bayu, Songgon tetap melakukan pertempuran dengan penjajah meski berada di bawah ancaman kelaparan karena dilumpuhkannya persediaan logistik para pemberontak Bayu. Dibakarnya gudang-gudang logistik yang ada juga menyebabkan masyarakat di Banyuwangi turun drastis sampai sekitar 8 persen dari jumlah awal sebelum penjajah datang ke tanah Blambangan. Berkurangnya masyarakat Banyuwangi tidak hanya karene gugur di medan pertempuran tetapi juga ada sebagian masyarakat yang melakukan migrasi ke luar daerah.

Untuk mengetahui betapa hebatnya peristiwa ini, silahkan baca sendiri pada situs di atas. Maklum aku agak malas nulisnya. habis panjang banget.

0 komentar:

Posting Komentar